Pneumotoraks merupakan kondisi dimana ada udara yang mengalir diantara paru – paru dan
dinding dada. Penyakit ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pneumotohraks idiopatik dan
pneumothoraks sekunder. pneumotohraks idiopatik adalah jenis yang terjadi
secra tiba – tiba pada orang yang sehat tanpa memiliki riwayat pernah mengalami
penyakit tersebut. Sedangkan pneumothoraks sekunder, adalah jenis yang berasal
dari suatu komplikasi atau gangguan yang terjadi di paru – paru. Kematian
merupakan akibat terburuk dari penyakit ini apabila tidak diatasi dan diobati
dengan baik.
Penyakit ini bisa saja dialami oleh
seseorang yang berusia 20-30an tahun. Palagi bagi mereka yang memiliki postur
tubuh kurus dan tinggi, penyakit ini sangat rentan terjadi. Menghindari faktor
resiko adalah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya pneumothoraks.
Selain itu, rutin melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan dan
berkonsultasi dengan dokter juga bisa menjadi upaya yang bisa dilakukan. Sebelum mengetahui cara mengobati pneumotoraks, mari simak apa saja gejala yang dialami
oleh pasien pneumotoraks.
Beberapa gejala yang dialami oleh
pasien pneumotoraks yaitu :
- nafas yang pendek
- pucat
- pingsan
- mudah lelah
- jantung yang berdetak sangat kencang
Gejala paling umum yang
dialami yaitu kesulitan bernafas dan mengalami nyeri di bagian dada ketika
menarik dan menghembuskan nafas. Bagaimana dengan penyebabnya ? penyebab
pneumotoraks ternyata cukup banyak, yaitu :
· Trauma Dada
Mengalami trauma dada
yang disebabkan oleh benda tumpul atau trauma penetrasi karena benda tajam ke
dada bisa menjadi penyebab paru – paru menjadi kolaps. Trauma bisa terjadi
karena serangan fisik atau perkelahian karena kecelakaan mobil. Dari segi
medis, trauma bisa terjadi karena prosedur insersi jarum ke dalam dada.
·
Penyakit Paru
Rusaknya jaringan paru –
paru menyebabkan kolaps. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai penyakit
yang dialami seperti penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), fibrosis kistik dan
pneumonia.
·
Gelembung Udara yang
Pecah
Gelembung udara yang
berukuran kecil bisa terus berkembang di bagian atas paru – paru. Gelembung –
gelembung tersebut terkadang bisa pecah dan menyebabkan udara masuk ke dalam
rongga yang ada di sekitar paru – paru.
·
Ventilasi Mekanik
Pneumothoraks yang berat
dapat terjadi pada orang yang membutuhkan bantuan medis untuk bisa bernafas.
Ventilator dapat membuat ketidakseimbangan tekanan udara di dalam dada dan
menyebabkan paru – paru menjadi kolaps.
Pneumotoraks merupakan
penyakit yang mengancam jiwa dan gawat darurat. Apabila mengalami gejala yang
disebutkan, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri agar bisa mendapatkan
pertolongan medis yang tepat. Hal ini dikarenakan setiap orang bisa mengalami
gejala yang berbeda saat mengalami pneumotoraks.
Cara mengobati pneumotoraks tentu membutuhkan
penanganan secara medis. Tujuan utama dari pengobatan penyakit ini yaitu
mengurangi tekanan di paru – paru sehingga paru – paru bisa mengembang. Selain
itu, pengobatan juga beremanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit ini di masa
yang akan datang, cara pengobatan yang dilakukan berdasarkan tingkat keparahan.
Apabila penyakit yang
dialami termasuk ringan dimana hanya sebagian kecil paru – paru yang kolaps
tanpa ada gangguan pernafasan yang berat, pemantauan bisa terus dilakukan.
Selama masa pemantauan, foto rontgen perlu dilakukan secara berkala sampai
bentuk paru – paru kembali pulih. Apabila pasien mengalami kesulitan bernafas
atau saat kadar oksigen di dalam tubuh menurun, makan pemberian oksigen melalui
masker oksigen akan dilakukan.
Apabila kondisi paru –
paru yang kolaps lebih parah dan lebih luas, cara mengobati pneumotoraks dilakukan secara berbeda. Pengobatan
akan berfokus pada pengeluaran timbunan udara. Jarum akan dimasukkan untuk
membantu memasukkan selang ke rongga dada melalui sela antara tulang iga.
Tindakan ini dilakukan agar tekanan berkurang dan bentuk paru – paru bisa
kembali pulih seperti semula.
Operasi atau pembedahan
juga bisa dilakukan sebagai cara mengobati pneumotoraks. Namun, cara ini
disarankan dokter apabila metode pengobatan yang lain belum menunjukkan hasil
yang baik. Sehingga, operasi dilakukan dengan tujuan memperbaiki bagian paru –
paru yang pecah dan menutupnya kembali. Dokter juga akan melakukan pleurodesis
khusus untuk pneumotoraks yang berulang. Dengan melakukan prosedur ini, dokter
akan mengiritasi pleura sehingga kedua pleura akan melekat dan rongga pleura
bisa menutup kembali. Tindakan ini dilakukan agar udara tidak bisa lagi masuk
ke rongga pleura.
Sumber
:
www.halodoc.com
www.honestdocs.id
0 komentar